"Aku Pergi Mencari Ikan"

"Aku pergi mencari ikan"
Homili yang aku dengar hari ini membuat aku makin menghayati apa itu Paskah Tuhan.

Sekian puluh tahun aku merayakan paskah tapi enggak benar-benar paham apa artinya. Kenapa harus ada kematian, kenapa harus salib, dan kenapa bangkit. Saat Tuhan bangkit, apa dampaknya pun enggak terpikir olehku. Aku yakin banyak juga di antara kamu yang sebenarnya hanya basa-basi bikin kata indah untuk mengucapkan Selamat Paskah lewat pesan text atau sejenisnya tanpa menghayatinya. Mentok hanya Selamat Paskah, Tuhan memberkati, ya kan? Aku pun begitu.

Misa Jumat Pertama yang aku  hadiri saat ini terasa berbeda karena masih di masa Paskah.
Kata-kata yang romo ucapkan dan membuat aku berpikir panjang sekaligus bersyukur: "Jika Yesus hanya mati di kayu salib tanpa bangkit, tak akan ada kita yang sekarang. Sia-sia saya menjadi seorang Pastor. Cerita tentang Yesus hanya akan sampai di kematian."

Kita patut bersukacita karena Tuhan sudah bangkit dari kematian. Cukup itu.
Tapi masalahnya, gimana kita bisa menghayati kebangkitan Tuhan.

Tuhan Yesus menampakkan diri beberapa kali tapi banyak yang enggak percaya. Saat pagi hari di kubur batu, wanita-wanita yang mengunjungi kubur Yesus pun enggak percaya. Dan beberapa kejadian lainnya.

Romo bilang, setelah kematian Yesus, semua orang terdekatnya berduka. Bahkan sampai mengurung diri di ruangan. Itu yang dilakukan Petrus dan murid lainnya, sampai suatu ketika Petrus bilang kalau dia ingin mencari ikan dan murid lain mengikuti Petrus. Kalau aku buka Alkitab dan baca bagian ini sendirian aja, aku enggak akan paham apa maknanya.

Petrus, dengan berkata "Aku pergi mencari ikan" udah menunjukkan kalau dia mau bangkit dari keterpurukan. Dan, murid lain mengikuti. Murid lainnya juga bangkit. Andai kata Petrus enggak bilang "Aku pergi mencari ikan" mereka enggak akan mengalami perjumpaan dengan Yesus di perahu.



Komentar