Cerita tentang Personalitas Pemilik Blog ini

Tantangan hari pertama dari #30DaysWritingChallenge ini bener-bener bikin aku pusing. Mendeskripsikan kepribadian? Bahkan hasil personality test aja gak cukup memuaskan aku. Aku tidak kuat di satu karakter. 
Empat hari berlalu dan aku selalu menunda untuk menulis. Kebanyakan takutnya. Takut salah nulis, takut gak menarik, takut mulai. See? Sebuah karakter mulai terlihat.

But, I've promised to accept that challenge. Let's get start it!

Mungkin cerita-cerita ini bisa sedikit memberi gambaran seperti apa sih kepribadian pemilik blog ini.


Soal introver atau ekstrover, aku mendeskripsikannya begini:

Suatu hari aku resmi bergabung di sebuah komunitas. Salah satu hal yang mendorong adalah keinginan untuk berjumpa dengan orang-orang baru. Ketika hari pertemuan tiba, aku yang tadinya semangat dan tertantang ini mulai cemas. Langkah serasa berat menuju tempat pertemuan.
"Harus banget ya gue dateng? Nanti gue ketemu siapa? Orang-orangnya gimana ya? Trus nanti ngapain? Gue harus bersikap gimana ya?" Down. Rasanya down.

Tapi, ketika aku tiba dan menyesuaikan diri, aku mulai bisa berbaur dan cenderung memulai obrolan. Bahkan, ketika sampai di rumah, tidak jarang aku seolah memilik energi baru.

Di lain waktu, beberapa ajakan teman untuk berakhir pekan di tempat ramai aku tolak. Aku memilih menghabiskan waktu di kamar, sendirian. Tidak mengundang teman untuk datang. Bahkan bertegur sapa dengan tetangga kamar pun aku enggan. Cara lain aku mengisi energi adalah dengan me-time.



Ada yang melihat aku sebagai sosok pribadi yang hangat. Namun yang lain justru bilang bahwa aku pribadi yang dingin.

Saat berada di antara teman-teman yang cukup akrab, aku bisa banyak bicara. Pendapat dan sanggahan bisa terlontar tanpa beban. Tapi sayangnya, di tengah keluarga aku cenderung kaku dan menjaga sikap. Ironi.




Sebuah percakapan di line telepon..

Kakak: *bersemangat* "Re, gue lagi jalan-jalan. Lu gua beliin anting ya! Lu suka yang gimana?"
Aku: "Kak... kuping aku gak bolong."
Kakak: *nahan ketawa di ujung telpon*

Cerita lain, masih di line telepon..
Kakak: *sedikit emosi* "Re, kalo CS itu mempersulit elo, udah ancam tutup rekening aja!!"
Aku: "Ancam tutup rekening gak mempan, Kak. Dana aku sedikit di bank itu."
Kakak: *terdiam, tambah gedeg, lalu tertawa*

Terlalu apa adanya, polos. Gak terbiasa mengelak atau bernegosiasi, kurang diplomatis.




Emosional atau Rasional?

Ketika banyak tawaran diskon makanan, aku cenderung menghitung seberapa keuntungannya dibandingkan dengan membeli produk lain yang memberi efek kenyang yang sama. Lalu, melihat apakah aku bener-bener lapar dan harus memakan itu?

Ketika berencana berbelanja online dan menemukan barang yang sepertinya aku suka dan butuhkan, selain melakukan riset, kadang aku akan 'memberanikan diri' untuk check out dan mengatakan "Gapapa deh. Lagi perlu. Paling kalo gak sesuai ekspektasi aku rugi 150ribu. Udah siap."

Ketika teman bercerita soal kejadian mengenaskan dimana ada seseorang yang lehernya terluka, aku akan segera "melindungi" leherku dan membayangkan rasa sakit.



Jadi, demikian aku mendeskripsikan personalitasku.
See you di tantangan hari berikutnya.. 


#30DaysWritingChallenge #Day1
Clue: Describe your personality



Komentar