Lagu yang Takut Aku Nyanyikan

Jika sesuai challenge, seharusnya hari ini aku menulis tentang Favorite Movie. Tapi, aku tidak terlalu sering nonton film dan cenderung lupa kesan film-film yang aku tonton. Jadi, aku memilih untuk menulis tentang penggalan lirik lagu.

Ada sebuah lagu dari Nadin Amizah yang menyentuh dan mengacak-acak hatiku.

Awalnya, aku cuma mendengar tanpa berusaha memaknai liriknya. Melodi lagu ini nyaman sekali untuk menemani waktu bermalas-malasan.

Bahkan, aku pikir ini adalah lagu yang diciptakan untuk kakak atau adik. Sampai akhirnya aku meluangkan waktu untuk mencari tahu tentang lagu ini dan mendengarkan ulang setiap liriknya.

Judulnya "Bertaut".




"Sedikit kujelaskan tentang ku dan kamu agar seisi dunia tahu~"
"Keras kepalaku sama denganmu..
Caraku marah caraku tersenyum~"


Melodi dan lirik yang diciptakan seolah kawin. Emosional banget. Aku langsung merasa sesak dan teringat Mamaku di rumah. Sedikit banyak kami mirip, sayangnya kami tidak "seromantis" itu. Hati aku terasa sakit ketika sadar kemiripan kami namun tidak "dekat". Kami mirip dalam hal gak banyak cerita.



"Nyawaku nyala karena denganmu~"

Kalimat sederhana yang kuat. Paradoks. Simple banget, tapi cukup dalam menjelaskan bahwa kita, aku, sebagai anak, seolah gak bernyawa kalau gak ada Mama. Apa jadinya hari-hariku?

Teringat masa kecil ketika Mama sering banget ke Jakarta untuk belanja pakaian grosir yang akan dijual kembali. Kami bisa ditinggal berhari-hari di rumah dan dititipkan kepada keluarga atau tetangga. Saat itu, orang tuaku hidup berjauhan karena Papa membuka toko kecil di Jakarta. Aku yang saat itu masih usia sekolah dasar selalu menunggu kapan Mama akan pulang. Sebelum pergi, Mama berjanji bahwa akan pergi hanya 4 hari. Di hari ke-4 aku mulai menunggu. Saat itu belum ada handphone. Hari ke-empat berlalu dan ternyata Mama belum kunjung datang. Aku mulai takut. Di usia itu aku berpikir untuk mencari doa yang "ampuh" di buku Puji Syukur supaya Mama cepat sampai di rumah.




"Aku masih ada sampai di sini, melihatmu kuat setengah mati~"

Aku kembali sesak mendengar lirik ini. Dua puluh lima tahun lebih aku menyadari betapa tangguhnya Mama, sementara kami belum bisa berbuat banyak hal yang membuatnya nyaman.





"Bertaut" menjadi salah satu lagu yang takut untuk aku nyanyikan, terlebih ketika sedang sendirian. Tadi udah nyoba dan air mataku langsung meluncur.

Salut untuk Nadin.



#30DaysWritingChallenge #Day7
Clue: Favorite Movie

Komentar