Bicara Soal Adik-Adikku

Aku sudah pernah menuliskan tentang Yustin dan Caecilia sekitar 5 tahun yang lalu. Tapi mungkin akan berbeda jika aku menuliskannya kembali sekarang ini..

Let's see..


Semakin dewasa, sepertinya aku hanya punya satu adik. Yustin sudah ada di level teman. Yah, walaupun sekarang dia belum sepenuhnya mandiri, tapi seenggaknya dia sudah punya pikirannya sendiri. Tinggal bagaimana dia mau keras terhadap dirinya sendiri untuk bisa melangkah lebih cepat.

Caecilia akan selalu menjadi adik kecil bagiku. Entahlah, akhir-akhir ini aku sering melihat foto-foto lama di hp ataupun instagram.  Aku sadar enggak banyak waktu yang aku habiskan bersama Caeci, mungkin karena itu aku masih menganggapnya adik kecil. Aku mulai merantau ketika dia berusia 8 tahun. Tumbuh kembangnya tidak aku ikuti, tiba-tiba saja dia sudah lancar membaca, punya handphone dan sebentar lagi akan kuliah.

Sebelum ada Caeci, aku sempat mengenal adikku yang lain, Joseph Martinus Rolas selama sembilan bulan. Seharusnya dia sudah menjadi partner terbaik untuk Yustin. Tapi Rolas punya peran yang lebih baik, jadi malaikat pelindung untuk keluarga kami.

Aku mensyukuri jarak usia kami yang seperti ini. Ketika aku dan Yustin merantau, masih ada Caeci di rumah yang menemani Bapak dan Mama. Tapi bukan berarti aku mau dia tetap di sana. Adik kecilku harus menjadi dewasa dan keluar rumah agar hal cemerlang di dalam dirinya yang dia sembunyikan kelak akan bersinar. 


#30DaysWritingChallenge Day 11
Clue: Talk About Your Siblings


Komentar